26 May 2010

[LAGU] Rossa - Memeluk Bulan


Kau bukanlah untukku
Meski ku tahu
Ku menyayangimu

Cinta tak mungkin terjadi
Diantara kita berdua

[*]
Dirimu kini telah bersamanya
Begitu pula aku telah memilikinya

[**]
Kini ku sadari rasa ini tak mungkin
Dapat terwujud dalam kisah kasih kita
Kini ku mengerti tulus cinta ini
Hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai

Karena ‘tuk bersamamu
Bagai berharap memeluk bulan

Back to [*]

Back to [**] 2x

Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memeluk bulan
Karena ‘tuk bersamamu
Bagaikan berharap memetik bintang

25 May 2010

[PANDUAN] Sekadar untuk Renungan - "Adakah Ada Yang Akan Mendoakan Kita?"

Artikel ini telah diberikan oleh seorang sahabat kepada saya. Mungkin
anda juga pernah membacanya sebelum ini. Tidak dapat dipastikan
kebenaran cerita ini atau ianya hanya rekaan semata-mata. Walau
bagaimanapun terdapat mesej yang baik untuk diteladani oleh kita semua.

Adakah Ada Yang Akan Mendoakan Kita

Seorang Pengarah yang tersohor jatuh di kamar mandi dan akhirnya
diserang ‘stroke’. Sudah 7 malam dirawat di hospital di bilik ICU.
Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang
malaikat menghampiri si Pengarah yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulakan perbicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50
orang berdoa untuk kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya
jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum dipenuhi, itu bererti
kau akan meninggal dunia!” “Kalau hanya mencari 50 orang, itu sangat
mudah”. kata si Pengarah ini dengan yakinnya.

Setelah itu malaikat pun pergi dan berjanji akan datang dalam 1 jam
sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, malaikat kembali mengunjunginya. Dengan bangganya si
Pengarah bertanya, “Apakah esok pagi aku akan pulih? Pastilah banyak
yang berdoa buatku, jumlah pekerja aku melebihi 1,000 orang, jadi kalau
hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan perkara susah”. Dengan
lembut si malaikat berkata, “Anakku, aku sudah keliling mencari suara
hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa
buatmu, sementara waktumu tinggal 60 minit lagi. Rasanya mustahil kalau
dalam waktu terdekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu.”

Tanpa menunggu reaksi dari si Pengarah, malaikat pun menunjukkan layar
besar berupa TV; siapa 3 orang yang berdoa untuknya.. Di layar itu,
terlihat wajah duka dari sang isteri, disebelahnya ada 2 orang anak
kecil, putera puterinya yang berdoa dengan khusyuk dan ada titisan air
mata di pipi mereka.

Kata malaikat, “Aku akan memberitahumu, kenapa Tuhan memberimu
peluang kedua. Itu kerana doa isterimu yang tidak putus-putus berharap
akan kesembuhanmu.”

Kembali terlihat di mana si isteri sedang berdoa jam 2.00 subuh.
“Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau
ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku
juga tahu dia tidak jujur dalam kerjanya dan kalau pun dia memberi
sumbangan, itu hanya untuk ‘popularity’ dan menaikkan namanya saja
untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan,
tolonglah lihat pada anak-anak yang telah Engkau berikan pada kami,
mereka masih memerlukan seorang ayah. Hambamu ini tidak mampu
membesarkan mereka seorang diri.”

Dan setelah itu isterinya berhenti berkata-kata tapi airmatanya semakin
deras mengalir di pipinya yang kelihatan cengkung kerana kurang rehat.

Melihat peristiwa itu, tanpa disedari air mata mengalir di pipi
Pengarah. Timbul penyesalan kerana selama ini dia bukanlah suami yang
baik dan bukan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini,
dia baru menyedari betapa besar cinta isteri dan kasih sayang anak-anak
padanya.

Waktu terus berlalu, waktu yang dimilikinya hanya tinggal 10 minit.
Melihat waktu yang semakin sempit, semakin deraslah air mata Pengarah;
penyesalan yang luar biasa. Tapi semuanya sudah terlambat! Tidak mungkin
dalam 10 minit ada 47 orang berdoa untuknya.

Dengan sedihnya dia bertanya, “Tiadakah antara pekerjaku, kaum
kerabatku, teman kerjaku yang berdoa untukku?” Jawab Malaikat, “Ada
beberapa orang yang berdoa untukmu. Tapi mereka tidak ikhlas, bahkan ada
yang mensyukuri penyakit yang kau deritai saat ini. Itu semua kerana
selama ini kamu mementingkan diri, sombong, menganiaya pekerja, kejam,
ego dan bukanlah pihak atasan yang baik. Bahkan kau sanggup memecat
pekerja yang tidak bersalah dan yang tidak setimpal dengan
kesalahannya.” Si Pengarah tertunduk lemah dan pasrah kalau malam ini
adalah malam terakhir buatnya. Dia meminta sesaat lagi untuk melihat
anak dan isteri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Airmatanya bertambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur
di kerusi hospital dan isteri yang kelihatan letih juga tertidur di
kerusi sambil memangku anak bongsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba malaikat berkata,
“Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu! Kau tidak jadi
meninggal kerana ada 47 orang yang berdoa untukmu tepat jam 24:00.”
Dengan hairan dan tidak percaya, si Pengarah bertanya siapakah 47 orang
itu. Sambil tersenyum malaikat menunjukkan satu tempat yang pernah
dikunjunginya bulan lalu.

“Bukankah itu Pusat Asuhan Anak Yatim?”, kata si Pengarah perlahan.
“Benar, anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan
yang lalu, walau pun aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari
populariti saja dan untuk menarik perhatian kerajaan dan pelawat luar
negeri.” “Pagi tadi, salah seorang anak pusat asuhan tersebut
membaca di surat khabar bahawa seorang Pengarah terkena ‘stroke’ dan
sudah 7 hari berada di ICU. Setelah melihat gambar di surat khabar dan
yakin orang yang sedang koma itu adalah kamu, orang yang pernah menolong
mereka dan akhirnya anak-anak yatim di Pusat itu sepakat berdoa untuk
kesembuhanmu”, kata malaikat.

Doa sangat besar kuasanya. Kita malas. Tidak ada waktu. Beban untuk
berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat
lama/keluarga, kita fikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya
kita berdoa untuknya. Mungkin saja pada saat kita mengingatinya, dia di
dalam keadaan memerlukan doa dari orang-orang yang mengasihaninya.


Di saat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapat kekuatan baru
dan kita boleh melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain…..sebaliknya perbanyaklah doa
buat orang lain.

Kerana pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan fizikal dan
hartanya, tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan perlahan, ‘Ya
Tuhan saya mencintai-Mu dan memerlukan-Mu, datang dan terangilah hati
kami sekarang…..!!!

dipetik dari e-mail

07 May 2010

[LAGU] Sakurairo Maukoro - When The Cherryblossom Colors Flutter

Sakurairo Maukoro

Lyrics: Kawae Minako  
Music: Kawae Minako

Sakurairo maukoro, watashi wa hitori
Osae kirenu mune ni tachi tsuku shiteta
Wakabairo moyureba omoi afurete
Subete wo miushinai anata he nagareta
Meguru kigi tachi dakega
Futari wo miteita no
Hito dokoro ni wa todomare nai to
Sotto oshie nagara
Karehairo someteku anata no tonari
Utsurui yuku hibi ga ai he to kawaru no
Douka kigi tachi dake wa
Kono omoi wo mamotte
Mou ichido dake futari no uede
Sotto ha wo yurashite
Yagate toki wa futari wo
Doko he yakonde yuku no
Tada hitotsu dake tashikana ima wo
Sotto dakishimeteita
Yuki keshou madoe wa omoi hagurete
Ashiato mo keshiteku otonaki itazura
Douka kigi tachi dake wa
Kono omoi wo mamotte
“Eien” no naka futari todomete
Koko ni iki tsudukete
Meguru kigi tachi dakega
Futari wo miteita no
Hito dokoro ni wa todomare nai to
Sotto oshie nagara
Sakurairo maukoro, watashi wa hitori
Anata he no omoi wo kamishimeta mama

When the cherryblossom colors flutter

Lyrics: Kawae Minako 
Translation: Jonathan Wu

When the cherryblossom colors flutter, I’m alone
Standing exhausted, I can’t cut off these feelings bottled up inside
When the color of new leaves shake, feelings overflow
I lost sight of everything and drifted towards you
The trees around us told us in silence
That we would both see:
People don’t have to be limited to one place
When the withering leaves change color, I am next to you
And as the passing days fade, our love changes
But please, let these trees
Protect these feelings
Silently rustling your leaves above us,
Just one more time..
Before long, the seasons will pass
And we will be taken somewhere else
But right now, there’s only one thing I know
Embrace me, silently
Covered by the snow, the feelings get lost
The footprints vanish, sounds disappear in vain
But please, let these trees
Protect these feelings
So that, frozen in eternity
We may live on here
The trees around us told us in silence
That we would both see:
People don’t have to be limited to one place
When the cherryblossom colors flutter, I’m alone
Savoring my thoughts of you

05 May 2010

[LAGU] Olan - Suratan Berbeza

Samakah di hatimu
Dengan suratan jiwaku
Apa yang aku fikirkan
Terlalu jauh perbezaan
Suratannya

Tak pernah aku inginkan
Kesepian menjadi teman
Kelam dalam pandangan
Meniti hari esok
Yang bukan gurauan
Bagiku

Yang manakah milikku
Di mana harusku rindu
Keinsafan yang membeku
Di jiwaku

Apa itu asmara
Bisakah melembutkan
Jiwa yang keasyikkan
Hingga lupa

Hatiku jua hatimu
Pasrah kita serahkan
Semoga kan diterima
Seperti azalinya

Hatimu jua hatiku
Biar kita tebuskan
Semoga akan terhurai
Suratan yang berbeza

03 May 2010

Faizal Tahir - Selamat Malam

Faizal Tahir - Selamat Malam

Biarkan berlalu
Semua kepedihanmu
Lelapkan matamu
Biarkan mimpi membawamu
Ke mana kau mahu
Selamat malam
Tidurlah sayangku
Siang kan tiba bercahaya
Bermula baru semua untukmu

Biarkan berlabuh tirai kisah semalam
Yang indah itu ada padamu
Dengan setiap impian dan harapan
Selamat malam
Tidurlah sayangku
Siangkan tiba bercahaya
Bermula baru semua untukmu

Kan ku menjadi arjuna dalam mimpi-mimpimu
Kan ku panah tepat ke jiwamu atas nama cintaku
Pari-pari ku utus bawa kau ke sini lagi
Terhapus semua air mata dengan senyuman

Selamat malam sayang
Selamat malam kasih
Selamat malam sayang
Woooo...

Selamat malam sayang
Selamat malam kasih
Selamat malam sayang
Woooo...
Tidurlah sayangku
Siangkan tiba bercahaya
Bermula baru semua untukmu

Selamat malam
Tidurlah sayangku